Senin, 27 Januari 2014

Keajaiban Al-Qur'an, Fenomena Bulan Terbelah

// // 2 comments


Sebagian orang mungkin belum mengetahui hal ini yaitu bulan pernah terbelah di zaman Nabi shallallahu alaihi wa sallam. Kejadian ini telah diceritakan dalam Al Quran dan dalam berbagai hadits. Kejadian ini pula adalah di antara tanda datangnya kiamat. Marilah kita lihat pembahasan selanjutnya.

  اقْتَرَبَتِ السَّاعَةُ وَانْشَقَّ الْقَمَرُ * وَإِنْ يَرَوْا آَيَةً يُعْرِضُوا وَيَقُولُوا سِحْرٌ مُسْتَمِرٌّ * وَكَذَّبُوا وَاتَّبَعُوا أَهْوَاءَهُمْ وَكُلُّ أَمْرٍ مُسْتَقِرٌّ

“Telah dekat datangnya Hari Kiamat dan Bulan telah terbelah * Dan jika mereka (orang-orang musyrikin) melihat suatu tanda (mukjizat), mereka berpaling dan berkata: “(Ini adalah) sihir yang terus menerus” * Dan mereka mendustakan (Nabi) dan mengikuti hawa nafsu mereka, sedang tiap-tiap urusan telah ada ketetapannya” [القمر: 1-3]

عَنْ عَبْدِ اللَّهِ، قَالَ انْشَقَّ الْقَمَرُ عَلَى عَهْدِ رَسُولِ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم بِشِقَّتَيْنِ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم ‏”‏ اشْهَدُوا ‏”‏

“Dari Abdullah Berkata bahwa ‏Bulan terbelah menjadi dua bagian di zaman Rasulullah, kemudian Rasulullah Saw bersabda: “Saksikanlah” (HR. Muslim: 7249)

Dalam Hadist Bukhari dan Muslim, juga dalam kitab - kitab hadits yang terkenal lainnya, diriwayatkan bahwa sebelum Rasulullah (saw) hijrah, berkumpullah tokoh - tokoh kafir Quraiys, seperti Abu Jahal, Walid bin Mughirah dan Al ‘Ash bin Qail. Untuk membuktikan kenabiannya mereka meminta kepada nabi Muhammad (saw) untuk membelah bulan. Kata mereka, “ Ya Muhammad seandainya engkau benar2 seorang nabi, maka belahlah bulan itu menjadi dua.”

Rasulullah SAW berkata kepada mereka, “Apakah kalian akan masuk Islam jika aku sanggup melakukannya?” Mereka menjawab, “Ya.” Lalu Rasulullah SAW berdoa kepada Allah agar bulan terbelah menjadi dua. Rasulullah SAW memberi isyarat dengan jarinya, maka bulan - pun terbelah menjadi dua. Selanjutnya sambil menyebut nama setiap orang kafir yang hadir, Rasulullah SAW berkata, “Hai Fulan, bersaksilah kamu. Hai Fulan, bersaksilah kamu.”

Demikian jauh jarak belahan bulan itu sehingga gunung Hira nampak berada diantara keduanya. Akan tetapi orang - orang kafir yang hadir berkata, “Ini sihir!, ya Muhammad engkau benar - benar telah menyihir kami ” padahal semua orang yang hadir menyaksikan pembelahan bulan tersebut dengan seksama. Diantara mereka ada yang berpendapat bahwa sihir, bisa saja “menyihir” orang yang ada disampingnya akan tetapi tidak bisa menyihir orang yang tidak ada di tempat itu. Lalu mereka pun menunggu orang2 yang akan pulang dari perjalanan.

Ketika ada rombongan kafilah yang baru pulang dari perjalanan,  orang - orang Quraisy pun bergegas menuju keluar batas kota Mekkah menanti rombongan kafilah tersebut. Dan ketika datang rombongan yang pertama kali dari perjalanan menuju Mekkah, orang - orang musyrik pun bertanya, “Apakah kalian melihat sesuatu yang aneh dengan bulan?” Mereka menjawab, “Ya, benar. Pada suatu malam yang lalu kami melihat bulan terbelah menjadi dua dan saling menjauh masing2-nya kemudian bersatu kembali…”

Mendengar penjelasan kafilah itu maka sebagian mereka pun beriman, dan sebagian lainnya tetap kafir (ingkar). Sehubungan dengan itu , Allah menurunkan firmannya yng tertulis dalam surat Al Qomar :
  1. Telah dekat (datangnya) saat itu dan telah terbelah bulan.
  2. Dan jika mereka (orang-orang musyrikin) melihat sesuatu tanda (mukjizat), mereka berpaling dan berkata: “(Ini adalah) sihir yang terus menerus”.   
  3. Dan mereka mendustakan (Nabi) dan mengikuti hawa nafsu mereka, sedang tiap-tiap urusan telah ada ketetapannya………(sampai akhir surat).
Menurut catatan sebuah naskah lama yang tersimpan di Kantor Perpustakaan India , London dengan nomor: Arabic, 2807, 152-173. Yang dikutip di buku “Muhammad Rasulullah” oleh M. Hamidullah, diceritakan bahwa seorang Raja India dari Malabar Cakrawati Farmas juga telah menyaksikan peristiwa terbelahnya bulan tersebut. Chakrawati bingung dengan fenomena bulan terbelah yang disaksikannya. Akhirnya sekumpulan pedagang muslim yang ingin berdagang ke China yang singgah di Malabar menjelaskan kepada Raja Chakrawati bahwa peristiwa terbelahnya bulan itu adalah Mu’jizat dari seorang Rasul di Mekkah yang bernama Muhammad. Mendengar kisah ajaib ini, raja Malabar ini terus menitahkan anakanda baginda menggantikan dirinya untuk menjadi raja di Malabar. Bagindapun bersiap untuk menuju ke Mekkah demi untuk menemui Rasulullah Muhammad S.A.W.

Dalam kisah ini menceritakan bahwa raja ini akhirnya berhasil menemui Rasulullah dan selanjutnya memeluk Islam. Setelah mempelajari seluk-beluk agama suci ini, baginda bertolak kembali ke Malabar untuk menyampaikan Islam kepada rakyat Malabar. Namun takdir Allah menetapkan lain, baginda wafat dalam perjalanan pulang di satu tempat bernama Zafar didaerah Yaman. Peristiwa pengislaman Raja Chakrawati ini telah membuka lembaran baru kepada pengislaman rakyat India di Malabar.

Peristiwa terbelahnya bulan ini adalah salah satu dari mu’jizat Nabi Muhammad saw yang diperlihatkan kepada kaum Musyrikin Qurais di Mekah ketika itu. Mereka yang menyaksikan peristiwa itu ada yang terbuka hatinya menyaksikan kebesaran Allah, kemudian ber-Iman, termasuk Cakrawati Farmas Raja Malabar di India yang menyaksikan peristiwa itu dari tempat yang sangat jauh dari Mekkah, namun tidak sedikit pula yang tertutup hatinya dan menuding itu adalah perbuatan sihir dari Nabi Muhammad.

Kesaksian Nasa dan beberapa bukti ilmiah

 

Di Internet banyak beredar foto dari NASA yang memperlihatkan permukaan bulan seperti pernah terbelah, benar atau tidaknya hal tersebut tentunya masih membutuhkan penelitian lebih lanjut. Berikut keterangan dari 3 atariksawan NASA Thomas P. Stafford Commander, John W. Young Command Module Pilot. Eugene A. Cernan Lunar Module Pilot meluncur ke bulan untuk mempotret keaadan bulan Tapi dia kaget melihat permukaan bulan yang terlihat seperti pernah terbelah sebagaimana terlihat pada gambar dibawah ini :


Berikut kupasan dari tiga orang astronout  tersebut :
A Lunar Rille
Credit: Apollo 10, NASA.
Explanation

What could cause a long indentation on the Moon? First discovered over 200 years ago with a small telescope, rilles (rhymes with pills) appear all over the Moon Three ypes of rilles are now recognized: sinuous rilles, which have many meandering curves, arcuate rilles which form sweeping arcs, and straight rilles,. like Ariadaeus Rille ictured above. Long rilles such as Ariadaeus Rille extend for hundreds of kilometers. Sinuous rilles are now thought to be remnants of ancient lava flows, but the origins of rcuate and linear rilles are still a topic of research. The above linear rille was photographed by the Apollo 10 crew in 1969 during their historic approach to only 14-ilometers above the lunar surface. Two months later, Apollo 11, incorporating much knowledge gained from Apollo 10, landed on the Moon

Yang artinya :

(Apakah yang menyebabkan lekuk panjang di bulan? penemuan pertama ditemukan 200 tahun yang lalu dengan sebuah teleskop kecil, rilles nampak seperti bulan tiga yang berjenisan rilles sekarang dikenali dengan istilah : berliku-liku rilles, yang mana banyak tikungan kelok-kelok, arcuate rilles yang mana bentuk busur melingkar, dan rilles yang lurus, seperti Ariadaeus sungai kecil yang diatas digambar. Panjang rilles seperti Ariadaeus atau sungai kecil yang panjangnya ratusan kilometer. Rilles yang berliku-liku dijabarka sebagai sisa-sisa aliran lahar kuno, tetapi origin arcuate dan linier rilles masih menjadi topik riset. Sungai kecil linier yang diatas dipotret oleh Apollo 10 awak kapal pada tahun 169 dalam perjalanan bersejarah yang mereka adakan, mereka hanya berada sekitar 14-kilometers diatas permukaan lunar. Dua bulan, Apollo 11, pengetahuan banyak diperoleh dari Apollo 10, yang pernah mendarat di bulan)

Kesimpulan : Mereka menujukan bahwa bulan seperti pernah terbelah dua dan membentuk suatu garis panjang seperti sungai yang meliuk.


Subhanallah. Subhan ibn Abdullah Laem Chabang, 09/02/2005. Telah Dekat Kiamat, Bulan Telah Terbelah Allah berfirman: "Sungguh telah dekat hari kiamat, dan bulan pun telah terbelah." (Q.S. Al-Qamar: 1).

Apakah kalian akan membenarkan ayat Al-Qur'an ini yang menyebabkan masuk Islamnya pimpinan Hizb Islami Inggris? Di bawah ini adalah kisahnya. Dalam wawancara di televisi bersama pakar Geologi Muslim, Prof.Dr.Zaghlul Al-Najar, salah seorang warga Inggris mengajukan pertanyaan kepadanya, apakah ayat dari surat Al-Qamar di atas memiliki kandungan mukjizat secara ilmiah? Maka Prof. Dr. Zaghlul Al-Najar menjawabnya sebagai berikut :

Tentang ayat ini, saya akan menceritakan sebuah kisah. Beberapa waktu lalu, saya mempresentasikan hal itu di University Cardif, Inggris bagian Barat. Para peserta yang hadir ber-macam2, ada yang muslim dan ada juga yang bukan muslim. Salah satu tema diskusi waktu itu adalah seputar mukjizat ilmiah dari Al-Qur'an.

Salah seorang pemuda yang beragama muslim pun berdiri dan bertanya," Wahai Tuan, apakah menurut anda ayat yang berbunyi 'Telah dekat hari kiamat dan bulan pun telah terbelah' mengandung mukjizat secara ilmiah?"

Maka saya menjawabnya: "Tidak, sebab kehebatan ilmiah diterangkan oleh ilmu pengetahuan, sedangkan mukjizat tidak bisa diterangkan ilmu pengetahuan, sebab ia tidak bisa menjangkaunya." Dan tentang terbelahnya bulan, maka hal itu adalah mukjizat yang terjadi pada masa Rasul terakhir Muhammad shallallahu 'alaihi wassalam, sebagai pembenaran atas kenabian dan kerasulannya, sebagaimana nabi - nabi sebelumnya.

Dan mukjizat yang kelihatan, maka itu disaksikan dan dibenarkan oleh setiap orang yang melihatnya. Andai hal itu tidak termaktub di dalam kitab Allah dan hadits - hadist Rasulullah, maka tentulah kami para muslimin di zaman ini tidak akan mengimani hal itu. Akan tetapi hal itu memang benar termaktub di dalam Al-Qur'an dan hadits2 Rasulullah shallallahu alaihi wassalam. Dan memang Allah ta'alaa benar -benar maha berkuasa atas segala sesuatu.

Dan setelah selesainya Prof. Dr. Zaghlul menyampaikan hadits nabi tersebut, berdiri seorang muslim warga Inggris dan memperkenalkan diri seraya berkata, "Aku Daud Musa Pitkhok, ketua Al-Hizb Al-Islamy Inggris. Wahai Tuan, bolehkah aku menambahkan?" Prof. Dr. Zaghlul Al-Najar menjawab:"Dipersilahkan dengan senang hati."

Daud Musa Pitkhok berkata, "Aku pernah meneliti agama2 (sebelum menjadi muslim), maka salah seorang mahasiswa muslim menunjukiku sebuah terjemah makna2 Al-Qur'an yang mulia. Maka, aku pun berterima kasih kepadanya dan aku membawa terjemah itu pulang ke rumah. Dan ketika aku mem-buka2 terjemahan Al-Qur'an itu di rumah, maka surat yang pertama aku buka ternyata Al-Qamar. Dan aku pun membacanya: "Telah dekat hari qiamat dan bulan pun telah terbelah..."

Aku bergumam : Apakah kalimat ini masuk akal? Apakah mungkin bulan bisa terbelah kemudian bersatu kembali? Andai benar, kekuatan macam apa yang bisa melakukan hal itu? Maka, aku pun berhenti membaca ayat2 selanjutnya dan aku menyibukkan diri dengan urusan kehidupan se-hari2. Akan tetapi Allah maha tahu tentang tingkat keikhlasam hamba-Nya dalam pencarian kebenaran.

Suatu hari aku duduk di depan televisi Inggris. Saat itu ada sebuah diskusi antara seorang presenter Inggris dan 3 orang pakar ruang angkasa AS. Ketiga pakar antariksa tersebut bercerita tentang dana yang begitu besar dalam rangka melakukan perjalanan ke antariksa, padahal saat yang sama dunia sedang mengalami masalah kelaparan, kemiskinan, sakit dan perselisihan.

Presenter berkata, "Andaikan dana itu digunakan untuk memakmurkan bumi, tentulah lebih banyak gunanya." Ketiga pakar itu pun membela diri dengan proyek antariksanya dan berkata, "Proyek antariksa ini akan membawa dampak yang sangat positif pada banyak segmen kehidupan manusia, baik pada segi kedokteran, industri ataupun pertanian. Jadi pendanaan tersebut bukanlah hal yang sia2, akan tetapi hal itu dalam rangka pengembangan kehidupan manusia."

Dalam diskusi tersebut dibahas tentang turunnya astronot hingga menjejakkan kakinya di bulan, dimana perjalanan antariksa ke bulan tersebut telah menghabiskan dana tidak kurang dari 100 juta dollar. Mendengar hal itu, presenter terperangah kaget dan berkata, "Kebodohan macam apalagi ini, dana yang begitu besar dibuang oleh AS hanya untuk bisa mendarat di bulan?" Mereka pun menjawab, "Tidak! Tujuannya tidak semata menancapkan ilmu pengetahuan AS di bulan, akan tetapi kami mempelajari kandungan yang ada di dalam bulan itu sendiri, maka kami pun telah mendapat hakikat tentang bulan itu, yang jika kita berikan dana lebih dari 100 juta dollar untuk kesenangan manusia, maka kami tidak akan memberikan dana itu kepada siapapun."

Mendengar hal itu, presenter itu pun bertanya, "Hakikat apa yang kalian telah capai hingga demikian mahal taruhannya?" Mereka menjawab,"Ternyata bulan pernah mengalami pembelahan di suatu hari dahulu kala, kemudian menyatu kembali!" Presenter pun bertanya, "Bagaimana kalian bisa yakin akan hal itu?" Mereka menjawab, "Kami mendapati secara pasti dari batu2-an yang terpisah (katrena) terpotong di permukaan bulan sampai di dalam (perut) bulan." Kami meminta para pakar geologi untuk menelitinya, dan mereka mengatakan, "Hal ini tidak mungkin terjadi kecuali jika memang bulan pernah terbelah lalu bersatu kembali!"

Temuan NASA ini tentu masih memerlukan pembuktian ilmiah. Kalau dizaman Rasulullah saja kejadian terbelahnya bulan ini masih menimbulkan pro dan kontra pada orang yang menyaksikan langsung peristiwa tersebut, apalagi bagi manusia zaman sekarang yang tidak menyaksikan langsung kejadian itu. Peristiwa terbelahnya bulan ini akan menambah keimanan sebagian orang namun bisa juga menimbulkan sikap sinis dan tetap saja tidak percaya pada kebesaran Allah bagi sebagaian yang lain. 

Sekian postingan dari saya mengenai Keajaiban Al-Qur'an, Fenomena Bulan Terbelah, Mudah2an artikel ini bisa membuka mata hati serta menambah keimanan dan keyakinan kita pada kebesaran dan kekuasaan Allah SWT. Amin…!

2 komentar: Leave Your Comments